Peluang Investasi

VISI & MISI

Visi :

  • Menjadi Pusat Permodalan Nasional dan Internasional yang Berdaya Saing, Kooperatif dan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Kabupaten Kepulauan Mentawai Berdaya Saing, Maju dan Sejahtera.

Misi :

  1. Menciptakan iklim investasi yang mudah diakses oleh investor berupa kepastian hukum, pelayanan prima, ketenagakerjaan dengan menerapkan prisip good goverment;
  2. Menciptakan promosi dan jejaring penanaman modal yang inovatif melalui kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan.
  3. Menciptakan pemerataan perekonomian daerah, kesempatan berusaha dan lapangan kerja dengan dukungan infrastruktur yang mumpuni.
  4. Mengoptimalkan kualitas kelembagaan penanaman modal.
  5. Kebersamaan
  6. Efisiensi berkeadilan
  7. Berkelanjutan
  8. Berwawasan lingkungan
  9. Kemandirian
  10. Keseimbangan kemajuan MMsi dan kesatuan ekonomi

GAMBARAN UMUM DAERAH

Card image cap
Letak Geografis dan Batasan Wilayah

Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini berada di luar dari wilayah pulau Sumatera, yang terdiri atas empat pulau utama. Kabupaten Kepulauan Mentawai dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 49 Tahun 1999 resmi dimekarkan dari Kabupaten Padang Pariaman dan dinamai menurut nama asli geografisnya. Ada empat pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan, yang dihuni oleh mayoritas Masyarakat Suku Mentawai, Suku Minangkabau, dan pendatang lainnya di luar Sumatera Barat. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni namun sebagian besar pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa saja. Jumlah pulau keseluruhan adalah 103 pulau (data BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai). Panjang garis Pantai mencapai 1.402,68 km. Kabupaten ini juga memilik sekitar 17 sungai, dengan panjang antara 5 dan 40 km.
Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten yang berbentuk kepulauan yang terletak memanjang di lepas Pantai Barat Pulau Sumatera dan dikelilingi oleh perairan Samudera Indonesia di semua sisi.
Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Kabupaten Kepulauan Mentawai beribukota di Tuapejat yang terletak di Kecamatan Sipora Utara dengan jarak tempuh ke kota Padang sepanjang 153 km.
Secara geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai terletak pada posisi 0055’00’’–3021’00’’ Lintang Selatan dan 98035’00’’-100032’00’’ Bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah: Kabupaten Nias Selatan (Provinsi Sumatera Utara) di Utara; Selat Mentawai dan Samudera Indonesia di Timur; Samudera Indonesia di Selatan dan Barat. Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki 10 kecamatan (Kecamatan Pagai Selatan, Pagai Utara, Sikakap, Sipora Selatan, Sipora Utara, Siberut Selatan, Siberut Utara, Siberut Barat Daya, Siberut Tengah, dan Siberut Barat) dan 43 desa yang terinci dalam 341 dusun. Luas wilayahnya mencapai 6.011,35 km². Data luas wilayah yang digunakan adalah data yang bersumber dari perbedaan pada luas wilayah dapat mempengaruhi total luas wilayah daratan Mentawai secara keseluruhan. Total luas wilayah daratan Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu sebesar 5.980,76 km2 (data BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai) atau 6.011,35 km2 (data Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kepulauan Mentawai). Kecamatan terluas yaitu Kecamatan Siberut Barat dengan luas 1.163,64 km2 dan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Sipora Utara dengan luas 272,40 km2.

Card image cap
Topografi, Iklim dan kesesuaian Lahan

Secara topografi, keadaan geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai bervariasi antara dataran, sungai, dan berbukit-bukit, dengan rata-rata ketinggian daerah seluruh ibukota kecamatan dari permukaan laut (DPL) adalah 2 meter. Berdasarkan hasil intepretasi terhadap peta topografi, ketinggian lahan di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai cukup bervariasi, mulai dataran rendah yang berawal dari jenis pasang surut (0-2 meter dpl) sampai dengan ketinggian 50 meter hingga 270 meter dpl. Namun, secara umum, ketinggian lahan di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai didominasi ketinggian lahan antara 100-150 m dpl. Keadaan topografi Kabupaten Kepulauan Mentawai berdasarkan kelerengan terbagi atas:

1. Coastal land/Flat Land, yaitu daerah yang bermula dari garis pantai dan menaik menjadi zona kelerengan 0-3% menuju daratan. Pada daerah sekitar pantai merupakan dataran rendah dan rawa-rawa serta lumpur, pada saat pasang daerah ini terendam air laut, seperti di Muara Siberut, Muara Sikabaluan serta desa-desa lainnya di pinggir pantai.
2. Low Land, yaitu daerah yang memiliki topografi yang berombak dengan kemiringan antara 3-8 % dan secara umum sudah bebas dari pengaruh pasang surut.
Middle Land, yaitu daerah perbatasan dengan low land menuju arah perbukitan dengan zona kemiringan 8-25 %. Pada daerah ini sangat sesuai

1. Untuk pengembangan perkebunan atau tanaman keras seperti karet, cengkeh, kelapa, nilam, manau, coklat dan komoditas lainnya.
2. Up Land, yaitu daerah berbukit-bukit (catchment) daerah sungai baik yang bermuara ke Pantai Barat maupun Pantai Timur pulau, dengan ketinggian antara 50-275 m dpl dan dengan kelerengan > 25 %. Sebagian besar kawasan ini merupakan kawasan lindung.

Card image cap
Demografi

Penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai menurut Proyeksi Penduduk 2023 adalah sebanyak 91.427 jiwa yang terdiri dari 47.321 laki-laki dan 44.106 perempuan (rasio jenis kelamin 107,29) dengan laju pertumbuhan 1,56%. Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2023 sebesar 15 orang per km2; kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sipora Utara mencapai 48 orang per km2, sedangkan yang paling rendah terdapat di Kecamatan Siberut Barat yang hanya mencapai 7 orang per km2.

Dalam Konsep Ketenagakerjaan, penduduk dibagi atas dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Yang dimaksud dengan penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. Tahun 2023 penduduk usia kerja di Kabupaten Kepulauan Mentawai mencapai 66.936 orang. Dari penduduk usia kerja tersebut, 53.599 orang diantaranya merupakan Angkatan Kerja, yang terdiri dari bekerja sebanyak 52.888 orang dan Pengangguran Terbuka sebanyak 711 orang. Jumlah Non Angkatan Kerja mencapai 13.337 orang terdiri dari penduduk yang bersekolah sebanyak 5.702 orang, mengurus rumah tangga sebanyak 6.015 orang, dan lainnya sebanyak 1.620 orang; Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat: 80,07%, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 1,33%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah 65,79.

Suku Mentawai, Suku Sakuddei, dan Suku Minangkabau adalah penduduk utama di kabupaten ini, secara garis besar masyarakat ini tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang asal usul mereka, walaupun ada di antara mereka mengenal beberapa mitologi yang kadang agak kabur dan sukar dipercaya. Masyarakat setempat menyebut negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei. Rumah adat suku Mentawai disebut uma, berupa rumah panggung, dan dinding terbuat dari papan. Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari Pulau Siberut. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman Neolitikum yaitu bahwa pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun. Setelah kemerdekaan masyarakat di kabupaten ini telah membaur dengan suku-suku bangsa lain yang ada di Indonesia terutama setelah kabupaten ini menjadi salah satu daerah transmigrasi.

Card image cap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 4,04%. Meskipun PDRB atas dasar harga konstan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, namun laju pertumbuhannya tidak sebesar tahun 2022 di mana laju pertumbuhannya mencapai 4,94%. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan kontribusi tertinggi pada PDRB, yaitu sebesar 48,45%; kemudian Sektor Konstruksi (14,17%); dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,72%.

FASUM DAN FASOS LAINNYA

Pendidikan

Pada tahun 2023 terdapat 101 Taman Kanak-Kanak (Swasta); 15 Raudatul Athfal; 135 Sekolah Dasar (116 SD Negeri dan 19 SD Swasta); 1 Madrasah Ibtidaiyah (Swasta); 35 Sekolah Menengah Pertama (28 SMP Negeri dan 7 SMP Swasta); 5 Madrasah Tsanawiyah (2 MTs Negeri dan 3 MTs Swasta); 13 Sekolah Menengah Atas (11 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta); 3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK); an 3 Madrasah Aliyah (MA) Swasta.

Kesehatan

Di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2023 terdapat 1 unit rumah sakit umum daerah (RSUD) Tuapejat di Kecamatan Sipora Utara; 3 Poliklinik, di Kecamatan Sikakap (1 unit dan Sipora Utara (2 unit); 15 unit Puskesmas; 39 Puskesmas Pembantu (Pustu); 285 Posyandu; 90 Poskesdes; dan 2 Apotek (di Kecamatan Sipora Utara). Sedangkan jumlah tenaga Kesehatan tercatat: 24 Dokter; 10 Dokter Gigi; 287 Perawat; 239 Bidan; 28 Tenaga Kefarmasian; 45 Tenaga Kesehatan Masyarakat; 12 Tenaga Kesehatan Lingkungan; 22 Tenaga Gizi; dan 15 Ahli Teknologi Laboratorium Medik.

Agama

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai, mayoritas penduduk kepulauan Mentawai memeluk agama Kekristenan, dan satu-satunya kabupaten yang mayoritas Kristen di Sumatera Barat, dan diluar provinsi Sumatera Utara di pulau Sumatera. Pemeluk agama Kristen berjumlah 75,55%, terdiri dari agama Protestan (48,06% atau 45.693 orang dengan 251 gereja) dan Katolik (27,49% atau 27.495 orang dengan 99 gereja). Pemeluk agama Islam sebanyak 21,69% (21.698 orang dengan 84 masjid dan 22 mushola) dan 0,19% adalah pemeluk agama lainnya (1 Hindu, 3 Budha dan 178 Kepercayaan lainnya).

Sarana Perdagangan

Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2023 sebanyak 1.412 unit yang terdiri dari 11 unit pasar, 277 unit toko, 554 unit kios dan 570 unit warung. Jumlah Usaha Mikro sebanyak 3.180 unit dan Usaha Kecil sebanyak 15 unit.

SARANA DAN PRASARANA

>
Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki satu bandara yang bernama Bandar Udara Mentawai yang terletak pada Kecamatan Sipora Selatan dan runway telah dapat dijaluri jenis pesawat ATR. Pesawat komersial melayani penerbangan dari Kota Padang ke Bandara ini. Akses transportasi melalui udara juga tersedia dengan jadwal yang sudah ditentukan, dengan sampai saat ini pesawat yang digunakan untuk menjaluri masih dengan pesawat perintis dengan jadwal penerbangan hari Senin, Rabu dan Jumat dengan kapasitas 10-12 orang.

Untuk dapat mencapai ibukota Propinsi Sumatera Barat, maka harus ditempuh melalui jalan laut. Begitu pula halnya transportasi dari masing-masing ibukota kecamatan ke kota Padang ataupun ke ibukota Kabupaten juga harus ditempuh melalui jalur laut. Jadi transportasi yang biasa digunakan oleh masyarakat Mentawai adalah moda transportasi air. Jumlah Pelabuhan laut di Kabupaten ini adalah 9 buah (7 pelabuhan beton dan 2 Pelabuhan Pendaratan Ikan). Adapun beberapa pelabuhan yang digunakan sebagai bagian dari sarana transportasi di Kepulauan Mentawai adalah pelabuhan laut : 1. Pelabuhan Laut Tuapejat dan Pelabuhan Laut Sioban di pulau Sipora; 2. Pelabuhan Laut Maileppet di kecamatan Siberut Selatan (Pulau Siberut); 3. Pelabuhan Laut Pokai di kecamatan Siberut Utara (Pulau Siberut); Pelabuhan Labuan Bajau di kecamtan Siberut Barat (Pulau Siberut) 4. Pelabuhan Sikakap di kecamatan Sikakap; 5. Pelabuhan Pasapuat di kecamatan pagai utara (Pulau Pagai Utara); dan 6. Pelabuhan penyeberangan Sikakap di kecamatan Sikakap (pulau Pagai Utara), 7. Pelabuhan Penyeberangan di Tuapeijat di kecamatan sipora utara (Pulau Sipora). 8, Pelabuhan Penyeberangan Maillepet di kecamatan siberut selatan (pulau siberut).

Sebagai daerah kepulauan akses transportasi yang dominan dipergunakan masyarakat secara luas adalah transportasi laut. Untuk transportasi laut, akses kapal ASDP dari Padang-Tuapejat telah melayani 2 kali seminggu (Senin, dan Kamis), untuk kapal cepat (Mentawai Fast) melayani 4 kali seminggu (Minggu, Senin, Rabu dan Jumat), untuk Kapal Wira Samaeri Melayani 2 kali Seminggu (Rabu dan Sabtu) untuk jalur Padang-Siberut Kapal ASDP melayani 2 kali seminggu (Minggu dan Jumat), untuk kapal cepat (Mentawai Fast) melayani untuk 2 kali seminggu (Selasa dan Sabtu), untuk Kapal ASDP jalur Padang-Sikakap melayani 2 kali seminggu (Rabu dan Sabtu), untuk kapal cepat (Mentawai Fast) melayani melayani 1 kali dalam seminggu (Jumat) untuk Kapal Wira Samaeri Melayani 1 kali Seminggu (Senin) sedangkan untuk transportasi antar pulau di Kepulauan Mentawai dilayari oleh kapal antar pulau yaitu kapal KMP. Simasin melayani rute pelayarannya sudah terjadwal, dan untuk Kapal cepat (Mentawai Fast) melayani melayani 2 kali dalam seminggu Tujuan Sikakap- Tuapejat pada hari (Selasa dan Jumat), kapal cepat (Mentawai Fast) melayani melayani 2 kali dalam seminggu Tujuan Siberut- Tuapejat pada hari (Senin dan Kamis).

Panjang jalan di Kabupaten Mentawai terdiri dari jalan Negara (77,67 km); jalan Provinsi (11,00 km); dan jalan Kabupaten (1.130,20 km). Kondisi jalan Kabupaten tercatat: 129,83 km dengan kondisi baik; 35,32 km dengan kondisi sedang; 33,80 km dengan kondisi rusak; dan 931,25 km dalam kondisi rusak berat. Permukaan jalan Kabupaten adalah: 264,15 km beton; 160,26 km kerikil; dan 705,79 km dengan permukaan tanah. Panjang dan Kondisi jembatan adalah: 2.004,00 m (kondisi mantap); 1.099,50 m (kondisi tidak mantap).

Kapal laut dari Padang ke Mentawai akan membutuhkan waktu 10-12 jam. Kapal Cepat dengan waktu tempuh 3-4 jam; berangkat dari Pelabuhan Muaro yang berada di kawasan Kota Tua Padang.

Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki :

Di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebar jaringan komunikasi berupa BTS (Base Transmission System) maupun akses internet di sarana-sarana publik. Adapun BTS yang tersebar dan melayani layanan seluler tersebut terbagi atas 2 (dua) kategori: BTS reguler dan BTS KPU-USO (Kewajiban Pelayanan Universal-Universal Service Obligation). BTS reguler seluruhnya dimiliki oleh operator seluler PT. Telkomsel, Ltd. Untuk BTS KPU-USO, seluruhnya dibangun dan dimiliki oleh BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Selain itu, terdapat juga jaringan serat kaca (fiber optic) yang terbentang dari Pulau Sumatera ke Pulau Sipora dalam program SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang dibangun oleh PT. Telkom, Tbk. Kabel ini tergelar sepanjang 157 km dari Kota Padang ke Tuapejat, Sipora Utara. Jaringan ini sudah disebarluaskan dengan instalasi kabel darat ke Sioban sepanjang 54 km. Dalam perencanaan ke depan, pada tahun 2025 akan disambungkan kembali jalur serat kaca dari Tuapejat-Sikakap dan juga Tuapejat-Mabukuk. Hal ini akan mendorong percepatan peningkatan kualitas layanan akses data dan internet di pulau Pagai Utara-Selatan dan Siberut.

LPPL Radio Sasaraina FM sebagai sarana pendukung dibidang publikasi dan peliputan pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, adapun kegiatan yang dilakukan terkait publikasi Pimpinan daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik yang dilakukan secara Live Streaming, Audio Visual, Zoom Meeting, Talkshow dan Sasaraina TV. Serta melakukan penyiaran secara analog pada frekuensi 104,4 Mhz.

Jumlah koperasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2023 adalah 89, tersebar di 8 kecamatan. Namun, 2 kecamatan, yaitu Pagai Utara dan Siberut Barat Daya, tidak memiliki koperasi. Kecamatan dengan jumlah koperasi terbanyak adalah Sipora Utara, mencapai 22 koperasi. Adapun Bank yang membuka operasionalnya adalah Bank Nagari, BRI, BNI dan BPR Mentawai, yaitu di Tuapejat.

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI

Card image cap
Potensi Pengembangan Wilayah

Kepulauan Mentawai, yang terletak di lepas pantai Sumatera Barat, merupakan salah satu destinasi yang memiliki potensi besar untuk investasi di berbagai sektor. Potensi ini didukung oleh kondisi geografis, demografi, serta kekayaan alam yang melimpah.

1. Geografis

Kepulauan Mentawai terdiri dari beberapa pulau besar seperti Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, dengan luas wilayah lebih dari 6.000 km². Lokasi ini strategis karena berada di jalur Samudra Hindia, menjadikannya aksesibilitas yang baik bagi transportasi laut dan potensi pengembangan infrastruktur pelabuhan. Selain itu, garis pantainya yang panjang dan topografi yang beragam memberikan peluang untuk pengembangan resor pantai, pariwisata selancar, dan ekowisata.

2. Demografi

Penduduk Mentawai berjumlah lebih dari 85.000 jiwa dengan mayoritas bekerja di sektor pertanian dan perikanan. Komunitas lokal yang ramah, dengan kekayaan budaya yang unik, bisa menjadi daya tarik wisata berbasis budaya. Selain itu, populasi muda yang mendominasi bisa menjadi sumber tenaga kerja yang potensial untuk mendukung perkembangan industri lokal.

3. Pariwisata

Mentawai dikenal sebagai salah satu tujuan utama wisata selancar dunia. Ombak di Mentawai dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia, yang menarik wisatawan dari berbagai negara. Potensi pengembangan resor mewah, homestay lokal, serta program ekowisata berbasis petualangan sangat besar. Selain itu, wisata budaya yang menampilkan kehidupan tradisional suku Mentawai dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik.

4. Pertanian

Sektor pertanian di Kepulauan Mentawai cukup berkembang, dengan komoditas utama seperti kelapa, pisang, dan sagu. Investasi dalam modernisasi metode pertanian dan pengolahan hasil tani akan membuka peluang ekspor dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Selain itu, produk-produk organik dari daerah ini memiliki potensi besar untuk masuk pasar internasional karena lokasi yang masih minim polusi.

5. Perikanan

Kepulauan Mentawai memiliki perairan yang kaya akan sumber daya ikan, seperti tuna, cakalang, dan ikan karang. Sektor perikanan tangkap maupun budidaya perikanan (aquaculture) berpeluang besar untuk dikembangkan. Investasi dalam teknologi pengolahan ikan serta distribusi produk perikanan dapat membuka pasar ekspor, baik domestik maupun internasional.

6. Hutan

Hutan tropis di Kepulauan Mentawai, khususnya di Pulau Siberut yang menjadi salah satu Cagar Biosfer UNESCO, merupakan sumber daya alam yang kaya akan kayu, bahan baku obat-obatan, dan ekosistem yang belum banyak tersentuh. Pengelolaan hutan secara berkelanjutan dan pengembangan ekowisata berbasis hutan (forest ecotourism) dapat menarik minat investor yang fokus pada bisnis ramah lingkungan.


Kepulauan Mentawai menawarkan potensi investasi yang sangat besar di sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan kehutanan. Dengan pengelolaan yang tepat, investasi di wilayah ini tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Kesempatan terbuka lebar bagi para investor yang ingin berkontribusi dalam pembangunan daerah terpencil dengan potensi besar seperti Kepulauan Mentawai.